Mengamati obyek-obyek matematika ternyata dapat dilakukan tanpa menggunakan indera penglihatan, yaitu MATA. Kumasukkan macam-macam bangun ruang sisi datar ke dalam kotak tertutup yang bagian kanan dan kirinya telah dilubangi seukuran tangan. Kemudian,dalam kelompok kecil, secara bergiliran siswa mengidentifikasi banyaknya titik sudut, rusuk dan sisi, dan menentukan nama bangun ruang sisi datar dengan cara memasukkan kedua tangannya ke dalam lubang di samping kanan dan kiri kotak. Dengan cara meraba bangun ruang sisi datar yang berada di dalam kotak, siswa bekerja mengisi Lembar KErja yang telah disediakan.
Suasana di kelas sangat ramai, karena anak-anak sangat antusias,dan semuanya ingin menyentuh benda yang berada dalam kotak. Tapi....oooppppss.....dilarang mengintip ke dalam kotak!!!! Itu aturan yang berlaku.....
Siswa semakin antusias ketika tiba waktu membuka kotak dan mencocokkan jawaban mereka....sim..salabim....ternyata limas segiempat, prisma segitiga, kubus, balok....dsb.
Banyak hal yang dapat kupelajari dari kegiatan yang baru saja aku laksanakan bersama murid-muridku di kelas, diantaranya adalah: pengamatan obyek matematika dapat dilakukan dengan indera peraba, bukan mata; murid-murid lebih antusias belajar apabila gurunya membawa sesuatu "yang baru", bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan; dan jangan lupa....guru harus melakukan bimbingan dan memantau seluruh aktivitas siswa, agar siswa terfokus pada kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran tercapai; ....dan masih banyak yang lainnya. Ada yang bisa menambahkan????
Krian, Mei 2010